BONGPAY GRANITE TULUNGAGUNG
CONTOH BONGPAY KRISTEN PABRIK MAKAM TULUNGAGUNG
Pembuatan Bongpay - Hampir sama dengan gambar pertama, gambar kali ini yang membedakan adalah model bingkai. Bongpay yang kedua bingkai lebih sederhana dan banyak tulisan nama keluarga di dalamnya. Untuk settingan anda bisa request ya, serta font tulisan dan warna cat pada tulisan nisan. Grafir Bongpay atau proses penulisan pada bongpay dikerjakan secara manual oleh pengrajin khusus kami, langsung dipahat pada batu oleh tangan-tangan terampil untuk menghasilkan tulisan yang alami dan indah tentunya. Untuk ukuran bongpay anda bisa request sesuai dengan kebutuhan. Selain menggunakan batu granit kami juga ada bahan lain yaitu marmer. Marmer jenis kawi agung yang memiliki warna putih ke arah krem dan terdapat serat-serat alami khas marmer. Sama-sama batu alam yang kuat, tidak mudah pecah, dan tahan terhadap cuaca. Kami melayani anda dengan media online dan offline. Untuk anda yang berada jauh dari tampat kami bisa langsung hubungi customer service dengan nomor di bawah. Atau bisa langsung datang ke showroom kami yang beralamat di Jl. Kanigoro GG 4 No. 35 Ds. Campurdarat, Tulungagung Jawa Timur.
BONGPAY GRANITE TULUNGAGUNG
Leluhur keluarga Njoo di Madiun adalah Njoo Tjwan yang diperkirakan datang ke Pulau Jawa sekitar 1820-an. Njoo Tjwan mempunyai anak bernama Njoo Bing Thwan yang kemudian mulai menetap di Madiun. Njoo Bing Thwan diketahui dimakamkan Djosenan, namun sayang bongpay Djosenan kini telah rata dengan tanah. Njoo Bing Thwan mempunyai 4 orang anak bernama Njoo Kie Siong, Njoo Kie Sien, Njoo Kie San, dan Njoo Bien Nio. Salah satu putranya yang bernama Njoo Kie Siong merupakan orang tionghoa termana di Madiun. Ia dikenal banyak berjasa dan membantu orang-orang miskin, sehingga sekitar tahun 1910 diberi perhargaan oleh Pemerintah Hindia-Belanda (Haryono, 2017: 129). Bersama Njoo Kie Sien, Njoo Kie Siong juga berjasa dalam pembangunan baru Klenteng Tri Dharma Hwie Ing Kiong di Jalan HOS Cokroaminoto. Perlu diketahui, Klenteng Madiun konon dahulunya berada di tepi barat sungai Madiun. Njoo Kie Siong memiliki sebuah perusahaan kayu bernama “Houthandel Njoo Kie Siong”. Area hutan di Gemarang, Kedung Dawung, Nampu (Distrik Kanigoro), Pajaran, Jatiketok (Distrik Caruban) serta Banyubiru dan Begal (Distrik Gendingan) diketahui merupakan milik dari Njoo Kie Siong (Almanak, 1907). Meski menjadi orang kaya dan dikenal oleh masyarakat tionghoa Madiun.
Bongpay Kristen-Bongpay Granite |
Bongpay Cina-Bonpay Kristen |
KETENTUAN BONGPAY TULUNGAGUNG
Mengenai jasa pengrajin dalam bidang pembuatan prasasti marmer, dan prasasti granit di kota Tulungagung, sidoarjo gresik, lamongan, bojonegoro, pasuruan, mojokerto, malang, krian, jombang, kediri, kertosono, cepo dan seluruh wilayah jawa timur dan seluruh wilayah indonesia kami adalah spesialis dalam bidang prasasti marmer, prasasti peresmian, papan nama, kijing marmer, nomer rumah, bongpay, dan lain sebagainya, kaligrafi, grafir teks dijamin kerapiannya, karena kualitas ini menjadikan kami satu satunya perusaan yang terus menerus tumbuh dan berkembang menjadi satu andalan bagi seluruh distributor marmer dan granit yang ada diindonesia mempercayakan tugas dalam bidang pembuatan prasasti marmer, dan prasasti granit, terutama untuk keperluan, peresmian gedung, jalan, jembatan, sekolah, masjid, dan proyek yang lainnya, ketekunan dan ketelatenan kami dalam menekuni usaha semenjak tahun 2001 terus mengalami kenaikan dari awal yang hanya pengrajin biasa, menjadi kelompok dan terus berkembang menjadi sebuah Perusahaan jasa yang terkenal karena kualitas dan memiliki kreatifitas tinggi dalam bidang jasa pembuatan prasasti marmer surabaya, Kami terbentuk dari sekelompok anak muda kreatif mendirikan usaha yang sekarang telah menjadi CV.
Djawanews - Entah apa maksud peristiwa yang terjadi di Tulungagung, Jawa Timur ini. Sebuah batu nisan dari kuburan orang Tionghoa dialihfungsikan menjadi tutup got. Informasi ini disampaikan Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, Azmi Abubakar melalui akun Twitternya. Dia lalu mengaitkan peristiwa ini dengan pengaruh Orde Baru. Bongpay (batu nisan khas orang2 Tionghoa) yg dijadikan tutup got. Sungguh menyedihkan, hal seperti ini juga ditemukan dibeberapa kota lainnya. Tak Kenal Maka Tak Sayang. Inilah satu akibat dari pelarangan aksara mandarin di era orba. Unggahan dia menjadi viral di media sosial. Banyak yang mengomentari dan menyatakan keprihatinan dengan kejadian ini. Setelah ramai, Pemkot Surabaya lewat akun @banggasurabaya langsung merespon. Akun ini bertanya kepada Azmi tentang di manakah letak batu nisan yang dipakai menjadi tutup got tersebut. Tanggapan warganet pun beragam, ada yang menyayangkan tindakan orang yang menjadikan nisan tersebut menjadi tutup got. Ia bahkan mengartikan tulisan dalam aksara Han di atas nisan orang Tionghoa tersebut.
TULUNGAGUNG Aduan ayam berada di area Bong Cina berada di Kelurahan Campurdarat Kecamatan Campurdarat Kota Tulungagung diobrak petugas gabungan. Terdiri Polres Tulungagung Kota, Sub Denpom V/2-2 dan Kodim 0809 Kediri. Atas aduan masyarakat bahwa sabung ayam diduga ada unsur perjudian didatangi puluhan petugas gabungan sekira pukul 12.00 wib. “Petugas gabungan Polri dan TNI, dari polsek, koramil, anggota kami juga dari Kodim dan Polres Tulungagung Kota. Pembubaran ini juga untuk memastikan tidak ada satupun oknum TNI ataupun oknum Polri terlibat dalam sabung ayam,” terang Kapten CPM Mustofa. Lokasi aduan berada di pemakaman umum milik Pemerintah Kota Kediri dikelola Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan (DLHKP). “Saat anggota datang, tidak ditemukan aktifitas perjudian sabung ayam. Selanjutnya berkoordinasi dengan perangkat Kelurahan Pojok dan memasang garis polisi. Selain mengamankan barang bukti berupa berupa lokasi dan sejumlah kurungan ayam,” jelasnya. Dikonfirmasi pasca operasi gabungan, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi menyampaikan ucapan terima kasih. Atas peran serta masyarakat dan tokoh agama dalam menjaga lingkungan masing-masing di Kota Kediri.
Tempat Wisata Di Kota Tulungagung ini didesain oleh seorang arsitektur Ir J.Berger asal Landsgeboundienst atau dinas pembangunan gedung pemerintah negeri Belanda dengan arahan maestro arsiteknya Belanda pada waktu itu Dr.Hendrik Petrus. Pada masa kolonialis Belanda,nama Gedung Sate Bandung adalah Gouvernements Bedrjven (BD).Simbolis pembangunannya pertama kali pada tanggal 27 juli 1920,dengan peletakan batu pertamanya oleh Johanna Catherina Coop,puteri walikota Bandoeng waktu itu B.Coops dan petronella roelofsen. Untuk pembangunan Gedung Sate Bandung pada waktu itu memanfaatkan jumlah pekerja hingga 2000 orang pekerja.Dipimpin langsung oleh Ir.J.Berger arsitek muda ternama fakultas teknik Delft Nederland,Ir.Eh.De Roo dan Ir.G.Hendrik serta perwakilan Gemeente Van Bandoeng yaitu Kol.Pur.Vl.Slor. Yang cukup fenomenal dari pembangunan Gedung Sate Bandung ini adalah dengan didatangkannya 150 orang ahli pemahat atau ahli Bongpay atau pengukir batu nisan dan kayu asal negeri tiongkok/china yang berasal dari daerah Konghu/Canton,serta dibantu ribuan tukang batu,aduk serta tenaga bantuan atau laden lainnya yang berasal dari daerah sekitar bandung yaitu sekeloa,coblong Dago,Gandok dan Cibarengkok. Tepat pada bulan September 1924,atau mencapai waktu pembangunan selama 4 tahun,akhirnya Gedung Sate Bandung rampung diselesaikan bersamaan dengan Kantor Pusat PTT ( Pos,Telepon,Telegraf dan Perpusatakaan ).
APRELLIA DEWI
(WA) 085655553096 – 081235287116
Email : bastamarmer@gmail.com
Jl. Kanigoro NO. 40A Ds. Campurjanggrang Kec. Campurdarat Kab. Tulungagung Jawa Timur