√ 6 Tujuan Dan Fungsi Dari Pembuatan Prasasti
Prasasti Granit |
Fungsi pembuatan prasasti dalam sejarah adalah untuk melihat dan mengenal siapa saja nama-nama raja yang pernah menjabat atau berkuasa pada zaman sejarah. Karena dalam prasasti tersebut biasanya setiap nama raja yang telah menjabat pada masa-masa tertentu akan ditulis dengan jelas. Tujuanya agar prasasti tersebut bisa dijadikan sebagai benda kenangan atau benda yang bisa dipakai untuk mengabadikan seorang raja dalam memerintah suatu kerajaan. Selanjutnya, fungsi pembuatan prasasti yaitu digunakan untuk simbol atau batas wilayah kerajaan tertentu. Sebagai informasi, pada dasarnya prasasti bukanlah dijadikan sebagai sumber sejarah, benda peninggalan maupun benda untuk mengabadikan peristiwa sejarah tertentu. Akan tetapi prasasti ini memiliki banyak fungsi mulai untuk penghormatan dewa hingga dipakai sebagai simbol suatu batas wilayah kerajaan tertentu. Maka dari itu dengan adanya prasasti ini pula seseorang bisa melihat batas-batas kerajaan yang terjadi di masa sejarah. Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa prasasti senantiasa berkaitan dengan yang namanya sejarah. Maka dari itu dalam ruang lingkup sejarah ini pula, prasasti memiliki peranan yang penting. Hal ini juga disebabkan karena prasasti mempunyai tujuan tersendiri, sehingga benda ini dibuat dengan begitu baik dan terencana. Disisi lainnya, prasasti yang dianggap sebagai bagian daripada contoh bukti sejarah dan fakta sejarah, tidak hanya memiliki tujuan yang menarik. Akan tetapi pembuatan prasasti ini juga memiliki dasar-dasar.
Prasasti Batu Marmer |
Prasasti mampu memberikan manfaat dalam kronologi sejarah dari suatu peristiwa yang pernah terjadi di masa sejarah. Pada zaman sejarah dahulu, tentunya ada masa-masa sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja. Karena zaman dahulu masih banyak manusia yang belum mengalami kemajuan zaman dengan begitu baik, sehingga banyak hal-hal yang dibentuk dengan kemampuan yang mereka miliki secara apa adanya, salah satunya yaitu prasasti. Tujuan pembuatan prasasti ini tidak lain dan tidak bukan ialah untuk mengabadikan setiap moment atau peristiwa penting yang dialami oleh seorang raja dalam menjabat kekuasaan atau pada masa pemerintahannya. Dengan adanya prasasti tersebut bisa dijadikan sebagai bukti sejarah bahwa raja-raja pernah berkuasa dengan penanggalan waktu tertentu. Tujuan pembuatan prasasti yang berikutnya ialah untuk meninggalan peristiwa atau kejadian penting yang telah terjadi pada masa lampau khususnya pada masa sejarah. Akan tetapi dengan adanya prasasti ini, diharapkan banyak orang dimasa depan bisa melihat kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Prasasti Peresmian Granit |
Sehingga dengan demikian, setiap orang tetap bisa mempelajari sejarah yang telah terjadi pada masa dahulu kala, sebelum manusia zaman sekarang ini lahir. Prasasti pada dasarnya bukan hanya sebagai bentuk bukti atau sumber sejarah yang dapat dipelajari oleh manusia di masa kini. Akan tetapi fungsi pembuatan prasasti ini salah satunya yaitu digunakan untuk penghormatan kepada dewa baik dalam agama hindu maupun budha. Oleh karena itu kedudukan prasasti pada zaman sejarah ini cukup penting dan sangat diagung-agungkan. Tidak perlu diragukan lagi bahwa keberadaan prasasti dimasa sekarang ini memang menjadi incaran bagi banyak sejarawan. Alasannya karena dengan adanya prasasti atau peninggalan sejarah ini, maka seorang peneliti dapat melihat peristiwa atau kejadian yang terjadi di masa lalu dengan lebih mudah. Dengan begitu adanya prasasti itu sendiri memberikan fungsi berupa kemudahan bagi para peneliti atau sejarawan untuk referensi mereka dalam melihat kejadian sejarah yang telah terjadi di masa lalu. Sebagai informasi dalam penulisan prasasti biasanya ada penanggalan yang dicantumkan yaitu berupa angka dan tahun.
Prasasti Nisan Marmer |
Belajar arti sejarah, pastinya anda akan mengenal apa itu yang dinamakan prasasti. Kata prasasti pada dasarnya berasal dari bahasa Sanskerta dan prasasti tersebut mempunyai arti yaitu “pujian”. Dalam perubahan sejarah akibat perkembangan waktu, kata prasasti ini dapat pula dikaitkan dengan piagam, surat keputusan, maklumat, undang-undang, atau serangkaian bentuk tulisan yang telah dikeluarkan oleh seorang Raja maupun pemerintahan yang berkuasa. Disisi lain, prasasti ada sebuah ilmu khusus yang mempelajarinya yang di sebut juga dengan istilah epigrafi. Kemudian istilah prasasti ini juga memiliki sebutan lain diantaranya dalam bahasa Latin, prasasti dinamakan inskripsi. Sedangkan di negara Malaysia, istilah prasasti lebih sering disebut dengan nama atau panggilan “batu bersurat” atau “batu bertulis”. Walaupun istilah dalam negara Malaysia tersebut lebih mudah ditangkap atau disebut. Akan tetapi pengertiannya lebih sempit daripada kata prasasti itu sendiri, karena tidak semua prasasti disuratkan di bebatuan. Berbagai bentuk sumber sejarah Indonesia kuno, baik mulai dari naskah maupun berita asing ternyata yang dianggap sebagai sumber sejarah paling penting adalah prasasti.
Nameboard |
Prasasti biasanya ditemukan di situs arkeologi yang menandai akhir zaman prasejarah atau babakan, atau saat manusia belum mengenal tulisan dan masa zaman sejarah manusia mulai mengenal tulisan. Ilmu yang mempelajari tentang prasasti dan tulisannya disebut dengan Epigrafi. Prasasti merupakan sumber sejarah paling penting karena dapat menjelaskan runtutan peristiwa yang kronologis dan edukatif. Prasasti juga merupakan bukti fisik yang dapat mengungkap unsur penanggalan, nama, dan alasan prasasti itu dikeluarkan. Saat ini, tulisan di atas batu seperti prasasti kerap terjadi pada momen seperti penulisan di atas batu nisan atau gedung, peletakan batu pertama, dan lain sebagainya. Secara etimologi, prasasti adalah serapan dari istilah Jawa Bali Kuno yang memiliki arti piagam atau dokumen. Istilah ini merupakan turunan dari bahasa Sanskrit yang bermakna pujian. Fungsi atau penggunaan prasasti pada jaman dahulu yakni sebagai peresmian, peringatan, penghormatan, perayaan, dan lain sebagainya. Isi prasasti yakni dapat berupa perkara pengadilan, khususnya kasus perdata, sebagai tanda kemenangan, utang piutang, kutukan, penetapan daerah, sumpah, dan lain sebagainya.
Nameboard Granit |
Prasasti yang berisi dengan kutukan atau sumpah kebanyakan ditulis pada masa Kerajaan Sriwijaya. Prasasti yang berisi genealogi raja atau asal-usul raja juga ada di beberapa kerajaan. Prasasti tertua di Indonesia yakni dibuat dari abad ke 5. Prasasti tertua tersebut adalah Prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur, yang berisi asal usul raja Mmulawarman. Prasasti Yupa merupakan prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Prasasti kerap muncul pada abad ke 8 hingga 14 dan aksara yang paling banyak digunakan adalah aksara Pallawa, Sansekerta, Jawa Kuno, Melayu Kuno, Sunda Kuno, dan lain sebagainya. Pada zaman kerajaan Islam, prasasti ditulis dengan bahasa Arab ataupun aksara arab yang berbahasa Melayu Akasara Pegon. Prasasti pada zaman tersebut kerap terletak di makam, masjid, hiasan dinding, cincin, cap kerajaan, dan lain sebagainya. Prasasti juga ada yang terdapat di gereja, rumah dinas kolonial, benteng, tugu peringatan, dan lain sebagainya. Bahan yang digunakan untuk menuliskan prasasti biasanya adalah batu, logam, daun, kertas. Batu yang digunakan adalah batu kapur, pualam, basalt. Prasasti logam biasanya dari logam tembaga atau perunggu. Hanya sedikit prasasti yang tertulis di perak dan emas. Terkadang ada prasasti yang ditulis di atas daun tal atau lontar. Demikian pengertian dan bahan pembuatan prasasti. Prasasti adalah bukti fisik nyata eksistensi kehidupan masa lampau dan kerajaan di Indonesia. Prasasti tertulis dalam berbagai bahasa dan ditulis di atas berbagai materi yang hingga saat ini masih dapat ditemukan.
APRELLIA DEWI
(WA) 085655553096 – 081235287116
Email : bastamarmer@gmail.com
Jl. Kanigoro NO. 40A Ds. Campurjanggrang Kec. Campurdarat Kab. Tulungagung Jawa Timur